tegukan terakhir di cangkir kopiku yang kedua hari ini, dan wajahmu bertamu penuhi ruang mataku dan tersenyum. aku seketika berkeringat.
bagaimana bisa tiba tiba saja kau menelan utuh kesadaranku tak bersisa.
hanya ada jejak langkah lama, genangan ingatan, juga bekas luka di sepanjang jalan kesadaran itu.
perih.
di rangkaian detik ini, di antara dua tanda birama waktu ini, tak ada kata kata. sunyi belaka.
kupikir ada kata maaf.
kupikir ada kalimat penyesalan.
ternyata tidak.
perih.
Circle K Pancoran, 13042018
Poetoe.
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Minggu, 03 Juni 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar