menepi di ceruk waktu
menguliti diri dengan pisau kesendirian
perih sih tapi nikmati
sebelum nanti
direbus dalam panci hari
hingga lunak daging jiwa
tak lagi suka berbentur bentur
tak lagi mudah menghancur lebur
memasang mata merahnya marah
semua rasa lawan
tak lagi ada kawan
menepi di lekuk masa
meracuni ego dengan cawan kesunyian
pedih sih tapi pelan kujilati
hingga sekarat keakuanku
tak lagi sibuk berhias diri
tak lagi asyik berpura pura
bertopeng pada semua
seolah olah
nyata dipasung dusta.
berlama lama
bersandar saja
nafas mulai berirama
pelan semakin pelan
seolah bersiap untuk berhenti.
Pancoran, 09042018
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Minggu, 03 Juni 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bisa Jadi Prolog
"Jika benar kau pemerhati hal-hal sederhana, maka apa yang paling tercatat di mula pertemuan kita dulu?" Mungkin jawabannya adalah...
.jpg)
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar