Kamis, 21 Juni 2018

sekat ingat

dan indahnya cinta itu di terjal lerengnya
terseoknya langkah juga curamnya bahaya
saat meraihnya mah mungkin biasa saja

dan indahnya tatap mata itu pada jejal maknanya
pekat kenangan tertahan juga rindu yang bercahaya
saat akhirnya tumpah air matanya luruh bersahaja

dan kata "pernah" menjadi berharga
di balik gelombang sesal bergumpal gumpal
ada hangat bahagia dulu tersirat dalam ingat
menjadi isyarat untuk bersama jalani taubat

rapal kata tanpa irama
sesenggukan tanpa koma
ada satu nama
terulang ulang pada nada yang sama

6 Ramadhan 1439
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...