panggung
punggung
layar
sinar
aku mematung
air mata menggantung
gemetar
menanti dalam debar
berhadapan
gelap
tanpa tatap
hanya yakin Ia ada di depan
takut yang sangat
pengakuan
dengan keringat berkilap
rapal penuh harap
hanya yakin Ia menatap lekat
mohon
ampun
mohon
ampun
hanya
ampun.
Bekasi, 08042018
Poetoe
Minggu, 03 Juni 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar