Kamis, 20 Oktober 2016

Tertinggal Mukhoyam tahun ini

Karena kesalahanku atur jadwal, aku gagal mengikuti program ini. Sebuah pelatihan survival, kami dilepas di hutan, tanpa makanan, dan hanya minuman. Dipaksa hanya mengkonsumsi apa yang tersedia di hutan selama hampir dua hari dua malam. Cerita teman yang tetap bisa ikut, ia akhirnya benar benar tidak makan dan hanya minum. Dan dalam posisi tanpa makan itu, kami tetap harus berjalan. Seru kata mereka. Aku hanya bisa membayangkannya, membayangkan kelelahan, lapar, dan terus bertahan untuk berjalan selama puluhan jam.

Menurutku ini pelatihan yang menarik. Karena menguji kemampuan kita. Emosi kita dalam lapar dan lelah itu bisa membuat kita kelihatan asli kita. Jika dalam posisi itu kita bisa bertahan maka itu membuktikan kita bisa mengalahkan "diri" kita. Mengendalikan "diri". Dalam bahasa psikologi fenomenologi: kemenangan "aku" atas "diri". Bahasa arabnya "ana" atas "nafsiy".

Mungkin pelatihan ini bisa kita ganti dengan puasa, dan tetap beraktifitas seperti biasa. Agar kita lihat seberapa mampu kita kendalikan diri dalam lapar dan lelah.

Wallohu a'lam

Mustika Jaya, 13/10/2016; 00.24
Poetoe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...