Hidup adalah serangkaian kebaikan orang lain atas kita. Dimulai dari
saat pasangan kita membangunkan kita. Caranya yang lembut menjadi
gerbang yang indah memasuki alam kesadaran. Berlanjut kebaikan lain
melalui tersedianya sarapan dan secangkir kopi. Menjadi energi awal
untuk lalui hari ini.
Di jalan pun, kita selamat karena kebaikan orang lain. Mereka yang memberi jalan saat kita mendahului, juga saat di bis selalu saja ada orang yang memberi ruang untuk kita. Di kantor ada senyum satuan pengamanan di gerbang lalu senyum resepsionis di depan lift mendukung keceriaan hati kita. Rekan kerja yang dengan ringan membantu tugas tugas kita, atasan yang cermat menjaga kita dari kesalahan. Ah, betapa banyak kebaikan orang lain atas hidup kita.
Belum lagi mereka yang berperan menjaga atmosfer nyaman kita. Melalui posting positif pada sosial media yang sempat kita baca, atau sekedar status yang membahagiakan. Juga teman-teman berbincang yang melengkapi hangatnya hari.
Dan yang lebih utama adalah mereka yang tak berhenti mendoakan kita. Orang tua kita, keluarga kita, juga orang-orang yang tak kita kenal yang diam diam mendoakan keselamatan dan kebaikan untuk kita.
Aku bersyukur atas ini semua. Dzat yang maha Baik itu telah melimpahkan hal hal baik di sekitar kita. Semoga keberkahan selalu terlimpah untuk kita semua.
Aamiin.
Bekasi-Jakarta, 16/08/2016
Poetoe.
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Kamis, 20 Oktober 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar