Iya, memang harus begitu
Lalu mereka mulai memanjat langit senja
Merobeknya. Mencari air mata.
Dan titik itu memang selalu punya "mungkin".
Aku lumat saja angin,
remahkan ingin
kita butuh cermin
bukan bedak dan gincu saja
Seolah sama, tapi beda.
Satu membantu melihat diri
Yang satu menutup diri.
Demikianlah
Saat langit bernanah
Awan pun datang bulan.
Nah.
Jakarta, 5/8/2016
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Rabu, 12 Oktober 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar