Ini tentang mata yang menari
beterbangan penuhi ruang
dengan jelas ungkapkan kekaguman
atas semua kebaikan yang terlahir
.... dan kata yang terucap menjadi lagu
di telinga, walau kritik tetap saja indah.
Mungkin memang Dia yang kirimkan,
sehingga malam menjadi jaga,
sehingga ringan langkah ringan hati
demikian indah Sang Maha Indah itu benamkan rasa.
Dan ini tentang mata,
kerjapnya seolah kepak sayap kupu kupu,
percakapan apapun bermuara pada kualitas hidup.... Ah...
Bermutulah waktu. Bernaslah detik demi detik itu.
Jadi aku tempel saja sekarang,
plang nama itu,
menggantung di teras rumah.
Tak peduli hujan hantam bumi tak berkesudahan.
Jakarta, 13/10/2016
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Kamis, 20 Oktober 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar