Kamis, 20 Oktober 2016

mata (hari)

Ini tentang mata yang menari
beterbangan penuhi ruang
dengan jelas ungkapkan kekaguman
atas semua kebaikan yang terlahir
.... dan kata yang terucap menjadi lagu
di telinga, walau kritik tetap saja indah.

Mungkin memang Dia yang kirimkan,
sehingga malam menjadi jaga,
sehingga ringan langkah ringan hati
demikian indah Sang Maha Indah itu benamkan rasa.

Dan ini tentang mata,
kerjapnya seolah kepak sayap kupu kupu,
percakapan apapun bermuara pada kualitas hidup.... Ah...
Bermutulah waktu. Bernaslah detik demi detik itu.

Jadi aku tempel saja sekarang,
plang nama itu,
menggantung di teras rumah.

Tak peduli hujan hantam bumi tak berkesudahan.

Jakarta, 13/10/2016
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...