Galau pada frase umur tertentu, ternyata mempunyai beda sebab. Dulu saat
belia, galau itu tersebab oleh penasaran atas banyak hal. Seperti
pencarian atas definisi untuk semua hal. Sedangkan sekarang setelah
memasuki "kepala empat" sebabnya sedikit berbeda. Karena tak lagi risau
atas definisi, justru sebaliknya, karena teramat banyak makna yang
pernah tertangkap, maka untuk jelaskan satu hal saja, ditemukan banyak
definisi dan narasi. Variabelnya menjadi teramat banyak. Menjadi sulit
mencari sesuatu yang sederhana.
Tentang rasa, tentang sikap, tentang penilaian, tentang harapan, semua menjadi bagan pemahaman yang kompleks.
Bisa jadi, meminjam kaca mata masa lalu kita adalah solusi untuk mengembalikan dunia yang nampak sederhana.
Ini hanya masalah cara pandang.
Iya. Cara.
Bekasi, 28/08/2016
Poetoe
Kamis, 20 Oktober 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar