Kamis, 20 Oktober 2016

Aksi Teatrikal RISMA Al Ghanniy

Di malam tahun tahun baru hijriyah, Remaja Islam Masjid Al Ghanniy (Risma Al Ghanniy) menampilkan aksi teatrikal, bertemakan konflik antara orang tua dan remaja yang aktif di masjid. Karena mereka sering rapat hingga larut malam, maka orang tua berkeberatan. Salah satunya sebenarnya saya, karena anak sulung juga aktif, anak gadis pulang larut tentu saja mengkhawatirkanku.

Adegan dalam drama pendek itu sederhana, lugas, tanpa kiasan. Apa adanya. Mereka berperan sebagai diri mereka sendiri, kecuali seorang dari berperan menjadi orang tua yang komplain keras terhadap aktifitas Risma yang sampai larut itu.

Pada akhirnya diceritakan dalam adegan tersebut mereka mengambil simpulan, untuk membenahi cara rapat mereka: dengan datang tepat waktu, dan agenda yang jelas sehingga rapat bisa efektif. Dan satu hal lagi, seusai rapat mereka harus bergegas pulang.

Saya sebenarnya tidak berani menonton langsung saat drama ditonilkan, karena saat latihan saya sudah menangkap arah ceritanya. Seperti biasa, sebagai sanguinis saya memang cenderung menghindari konflik. Namun ada beberapa hal yang menjadi catatanku.

Yang pertama, apresiasi bahwa Risma sudah dapat memanfaatkan seni peran sebagai sarana ekspresi atas aspirasi mereka. Memang sebenarnya jika dikemas dalam kiasan akan lebih indah dan menantang. Yang kedua, ini membuktikan bahwa Risma sudah dapat identifikasikan masalah dan alternatif penyelesaiannya. Untuk siasati pulang larut maka mereka tawarkan solusi berupa rapat yang lebih efektif, dimulai tepat waktu dan agenda yang jelas.

Demikianlah, acara malam tahun baru hijriyah ini menjadi sarana komunikasi antar generasi, remaja dan orang tua. Semoga ini menjadi pembuka pintu keberkahan untuk kita semua. Aamiin.

Taman Bumyagara, 02/10/2016
Poetoe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...