Kamis, 20 Oktober 2016

dua kurva saling mengisi ruang

Kita kurva saling mengisi ruang
dua himpunan beririsan
berhentilah berharap selalu cantik
kau telah melampaui itu
saat tak ada jarak bukankah lalu lebur
dan ukuran sederhana tentang kekaguman itu tak lagi berguna
kau telah lama melampaui itu

Jadi mengapa pula risau oleh tata nilai
juga omong kosong nomor urut itu
bukankah kau telah menembus batas itu?

Kuharap kau sadar, tak lagi perlu gelisah itu
karena kita mungkin telah moksa bersama
menyublim bersama angin
tersangkut di awan itu.

Sejak disatukan oleh mimpi di tepian kali itu,
jangkar tersangkut. Melukai makna waktu.
Tak berdulu tak bernanti lagi.

Bekasi, 5/8/2016
Poetoe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...