dan buku
menghina kita dengan menyajikan kesadaran
bahwa kita memang tidak mengerti
namun dengan gagah ku berdiri menantang
aku sudah cukup
dan gelas yang ku bawa memang sudah penuh
maaf
dunia terlalu bising
dan aku sudah pekat dan padat
jangan ganggu
citra yang memberhalaku
seolah pupuk yang suburkan tanaman angkuhku
aku tak pantas diberhinakan
lalu buku aku tutup
jika ada waktu aku akan buang saja
aku cukup
saat malam tersadar katup otak dan kesadaranku megap megap.
Jalan Tol, 05/08/2016
Poetoe
Rabu, 12 Oktober 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar