langit senja di ujung mata
nafas dan angin kering berkelindan
gelisahku dan empatimu berhadapan
gemetaran menata hati, malu
langit senja yang melogam luruh di semua kita
keemasan cahayanya di wajahmu, kecemasan di nada suaraku
"aku mau mengaku"
lalu suasana kaku mengurungku
jeruji asosial jeda antaraku dan keramaian lalu lintas sore
"aku berubah
bergeser
norma lama aku perkosa
ini sisanya: sedikit kejujuran
walau malu malu aku mengaku
topeng ini telah lama kukenakan
lengket sudah
bantu aku"
mulai menghiba
bersimpuh
"lepaskan topeng ini
bila perlu robek wajahku".
............
Bekasi, 04022018
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Minggu, 04 Februari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar