kantuk itu datang, dan rasa kopiku menghalanginya.
namun tak berdaya.
kantuk menggigit benak, mengunyah nalar, menggeroyokku bersama sunyi juga sepi. apa daya.
kopi hanya menepi saja saat didorong minggir oleh kantuk dan kroninya.
lalu dalam ketidaksadaran, aku bergumul dengan mimpi mimpi lama.
tentang naga dalam larutan gelap hitam, tempat aku dengan tubuh kuyupku hanyut.
sisik naga di bawah kaki terasai oleh telapakku, licin. kengerian mencumbui isi hati. namun tak berdaya. ah.
layaknya mimpi mimpi di saat sakit sejak kecil dulu. serupa. tak terceritakan, namun teringat detail kengeriaannya.
entah ini bangun atau masih lelap, aku berkeringat mengkilap. dalam senja yang lembab, basah oleh gelisah masa lama, dulu.
Pajakafe, 07022018
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar