hujan lembut menyapa hari
semua warna mempesona
serpihannya menggoda
basahi kening meski di balik payung
rahsia hati tersibak sesekali
betapa ada ingin walau secuil untuk tampak hebat
seperti ada bibit berhala dalam diri
dan hujan mengingatkan
dan ingat menghangatkan
betapa kecil
betapa bodoh
berharap besar
berharap sok pintar
hanya melukai
pasti pedih pada akhirnya.
Subang, 12022018
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Rabu, 14 Februari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar