kapankah akhir hari, saat terbenam matahari ataukah tengah malam?
mungkin saat matahari tenggelamlah akhirnya, karena hari mati saat kehilangan matanya.
dan kegelisahan memang tumbuh pesat saat langit mulai memerah, karena resah terperah hingga perih.
karena nada terjeda hingga jerih.
kumbang terbang pun membuat sumbang,
angin sombong menggonggong tepat di dekat telinga.
aku tak ikut memaki layaknya lelaki,
hanya berbisik sepi sambil menatap langit
langit yang sama
langit yang dulu sangat kau takuti
hingga genggammu beriring gumam gemetar
wajahmu demam oleh suramnnya senja
di sisimu waktu itu
aku hanya menguatimu
dengan puisi yang terasah seperti belati
kujaga kau, jika nanti betara kala itu datang hendak menculikmu.
Bekasi, 17022018
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Minggu, 18 Februari 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar