Rabu, 07 Februari 2018

mesin waktu

bermain dengan mesin waktu
dengan rasa kopi yang sama dengan yang kita nikmati waktu itu.
juga lagu yang kunyanyikan
sama dengan senandungmu dulu.
demikianlah.
lalu sunyi menggunting mati
tercekat
seperti jerit tertahan kucing yang mati mendadak di tengah hujan pada suatu senja. begitu saja. tak berdrama namun detailnya jelas.
mati.

mesin waktu itu, gerak benak yang kenang mengenang di satu senja dengan berteman secangkir kopi pahit dengan rasa yang sama seperti hari itu.
dan kucing itu mati di bawah hujan.

Jakarta, 07022018
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...