Kamis, 08 Februari 2018

hisab dalam mati

suara nafas sendiri pernahkah kau jeli mendengarkannya, hembusan lalu ditarik kembali seperti ketukan irama lagu, juga kutukan atas hidup.

ada saatnya nanti bernafas itu berat dan sulit, seperti lemari besi terseret, deritnya senggal nafas sisa sisa.

terkadang kehidupan cemburu pada kematian yang membebaskan, padahal bukan sebenar bebas, karena ia variabel terikat atas apa yang dilakukan dalam hidup.

adalah akibat atas sebab.
dan kau ingat nasehat ibu, bahwa jangan lari dari akibat yang sebabnya telah dilakukan. kau tak akan bisa. terlebih nanti di hidup setelah mati.

isinya hanya akibat yang harus dipertanggung jawabkan.

Jakarta, 08022018
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...