Rabu, 08 Agustus 2018

sungsang

haluan menyibak riak
harapan terjebak muak
niat dirias menjadi teori
culas berhias percaya diri

memandang ombak memukuli karang
menghadang congkak marah meradang
kita berhadap hadapan
dan ketulusan lunglai di atas nampan

ini sajian kedengkian
dipanggang di atas bara dendam

lautan bergelombang
gelisah resah terombang ambing
berbiak luka
berkembanglah nestapa

bosan
bosan aku,
mengapa kau hardik aku berulang ulang
atas nama kebenaran yang sungsang?

kuberlari
kusimpan segenap nyeri
darah menetes di sepanjang pantai
biarlah untukku perih ini satu dalam langkah limbung gontai

bosan
bosan aku,
mengapa kau siksa aku berulang kali
atas nama kemarahan yang tak terkendali?

Bekasi, 26 Juli 2018
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...