Rabu, 08 Agustus 2018

kisah debu di sepatuku

debu di sepatuku, entah sejak kapan ia menempel di sana.

mungkin ia debu penjelajah, dari ratusan kilo meter di sana yang menumpang di sepatuku, sengaja, tanpa tiket, tanpa order sebelumnya, hanya menumpang.

mungkin ia debu yang penuh rindu untuk bertemu kekasihnya setelah terpisah sekian lama saat tak sengaja ia diterbangkan angin dan menempel di rambut lelaki dengan minyak rambut tebal sehingga erat ia terjerat di sana, meronta ronta tak juga berhasil, hingga akhirnya entah bagaimana ia bisa ada di sepatuku, dan kerinduannya yang membawanya menempel di sepatuku.

mungkin ia debu yang baru terlahir, dari serpihan kerikil yang terlindas ban bis kota yang aku tumpangi tadi.

mungkin pula ia bukan debu hanya bercak pada sepatuku yang demikian serupa debu.

mungkin saja, bagaimana bisa tidak mungkin?

Bekasi, 27 Juli 2018
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...