entah mati seperti apa kita nanti
apakah terbunuh oleh perampok malam malam setelah bertarung beberapa jurus demi pertahankan harta dan harga diri?
atau mati saja secara tiba tiba terdiagnosa serangan jantung padahal apa alasannya jantung repot repot datang menyerang?
mungkin mati setelah sakit yang lama, bermula dari sakit hati karena kau tinggalkanku lalu sedih sebenar benar sedih, tak lagi bisa makan, abaikan kesehatan lalu semakin lemah dan akhirnya mati?
mungkin pula mati secara ksatria, penuhi panggilan jiwa pertahankan negeri lalu berangkat perang dan serpihan ranjau menancap di leher dan darah tertumpah, mati?
entah mati seperti apa kita nanti
Jatibening, 27 Juli 2018
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Rabu, 08 Agustus 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar