enam menit lagi, tengah malam tiba
dan aku belum juga selesaikan puisi ini
aku hanya tak ingin ada puisiku yang kutulis di dua tanggal yang berbeda
aku harus bersegera selesaikan
tapi apa yang harus aku tulis?
tentang tanamanmu di pot hatiku?
boleh juga, karena memang tema ini sedang seru serunya di hari hari ini
tanaman yang tak pernah sengaja ditanam
hanya kebetulan
kebetulan yang indah
tatap mata
saling sapa
lalu terhubung oleh nada
membubung menjadi gelora
dentum dada tiada tara
siapa sangka
tanaman yang tumbuh saja
tak tersiram pun tetap tumbuh
bahkan hingga berganti tahun
semakin kekar akarnya
siapa sangka
duh, satu menit lagi pukul nol nol
aku harus akhiri
jika tidak, puisi ini akan dimulai dan diakhiri pada tanggal yang berbeda.
Bekasi, 8 Agustus 2018 pukul 00.00
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Rabu, 08 Agustus 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar