Rabu, 08 Agustus 2018

menyudahi senja

seperti maghrib yang melenyapkan cahya senja menjadi gelap
tanpa sempat tereja hanya terasa tiba tiba langit muram sunyi dan wingit

seperti rasa yang tiba tiba hilang
tanpa sempat terbaca hanya terasa tiba tiba sepi dan dingin

masih berdiri bersisihan di atas bukit
namun hampa
seperti dua jasad tanpa nyawa
berpandangan tanpa makna
kamu kemana
aku pun tak paham aku ada di mana

ruang dan waktu lenyap
bersama pigura rasa kita
seperti tempayan yang berlobang
dan sukma cinta itu terbang segera
menyublim

dan bahkan akhirnya tanpa sesal
kita sudahi
berbalik langkah turuni bukit
jika pun ada air mata itu karena ketidakmengertian kita
sama sama tak mengerti.

Jatibening, 16 Juli 2018
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...