seperti nyanyian di sore hari, perlahan berbisik persis di dekat telinga saat aku berdiri di halte ini dan mencari carimu.
nyanyian sepi yang digumamkan angin beterbangan bersama debu jakarta, aromanya getir seperti siang yang khawatirkan senja akan segera ditelan malam.
dan aku mencarimu padahal pasti kau tak ada di sini, karena buta aku atas waktu juga jejak ruang, kegilaan rindu ini telah membetot nalar keluar dari rongga benak.
dan rindu seperti senandung merdu, senandung kematian yang wingit, dihembuslembutkan ke seisi ruang halte, dan memang kau tak ada di sini.
tapi aku tetap mencari, kau pasti ada, iya ada.
ada di bilik kecil di pojok kepala, kecil sekecil otak yang mulai mengkerdil olah cinta yang kelewatan.
Halte pancoran tugu, 20 Juli 2018
Poetoe
Rabu, 08 Agustus 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar