Rabu, 08 Agustus 2018

kopi hasrat

kopi siangku selamatkanku
dari jeratan gurita hasrat siang
yang sempat mencekik kehormatanku
cekikan yang kuat sambil komat kamit bisik bisikan rayuan
agar aku rela mati tak terhormat bersamanya

enak enak ini enak

segera kusesap kopiku
rasa pahitnya merambat merayap
tak semua ke arah lambung
namun ke atas perlahan dihisap benak
dalam pejam
aku rasakan
ruang otakku berlinang cairan hitam

dan bercak mimpi itu menggenang
berombang-ambing gelora tertahan
kau dalam sepi memanggil manggilku
kau dalam kopi merayu-rayuku
aku rela aku rebah saja
tapi diam redam semua.

Jampang kafe, 17 Juli 2018
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bisa Jadi Prolog

"Jika benar kau pemerhati hal-hal sederhana, maka apa yang paling tercatat di mula pertemuan kita dulu?" Mungkin jawabannya adalah...