besi hitam yang pernah ditikamkan ke punggungku, kutemukan di samping kolam dan langit kelam juga hati terendam dendam
marah telah lama menyerah terlarut dalam genang darah dan luka menganga masih saja tersisa sia sia tersiram keluh melepuh
di pinggir kali kecil belakang gudang samping kandang, harga diri mencuci guci iman dengan iba sesal bergumpal gumpal
warnanya hitam kemerahan
warna pekat dunia lekat mempadat
mengelepar terbawa arus
terlempar dari ruang dan masa.
Bekasi, 04 Agustus 2018
Poetoe
Rabu, 08 Agustus 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar