Selain sebagai teman, menulis juga tempat rehat yang nyaman. Rehat dari penat. Bisa sesaat letakkan beban. Seperti duduk bersandar. Dengan isi kepala aku letakkan di meja.
Dan waktu terkadang terasa beku. Seperti di ruang tertutup, dengan dinding dan perabotan serba putih. Hanya suara kita dan detak jantung kita. Saat itulah kita bebas bercakap dengan diri kita.
Kita bisa sesaat mampir ke otak kita, bongkar peta pemikiran kita. Jika perlu kita bersihkan sampah pikiran.....
Lalu lanjut mampir ke hati untuk kembali teliti,
masihkah ada rasa yang tak perlu dirasai...??
Lalu ke setiap persendian, untuk nikmati setiap tanda kerentaan kita...
Hmmm...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar