Kau serupa buku dan butuh waktu untuk membacanya utuh. Namun tak pernah lelah mengulanginya lagi dan lagi. Bahkan terkadang waktu yang harus mengalah, menjadi acak dalam benak. Karena yang lalu kupaksa ke kini, dan yang kini terkadang ku abaikan.
Kau serupa karya seni yang tak pernah selesai aku nikmati. Karena sebagai patung, betapa rumit lekukan pahatanmu. Sebagai lagu, betapa harmoni dan detail perubahan nadamu. Juga sebagai lukisan, goresan warnamu kaya oleh energi.
Aku berusaha memahami sekaligus menikmatimu di setiap detailmu.
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Kamis, 15 Januari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar