Terkadang kita membaca sesuatu dengan kacamata pertandingan. Menang dan kalah. Seperti saat bicara tentang cinta.
Seorang yang mencinta seringkali diperlakukan sebagai pihak yang kalah saat yang dicintainya tak membalas cintanya. Menjadi agak aneh memang, karena yang aktif melakukan dengan awalan "me" justru kalah dengan objek pasif yang berawalan "di". Sepertinya kata dasarnya adalah hal negatif.
Apakah cara pandang ini benar? Apakah memang tak ada menang dan kalah dalam kata cinta? Atau cinta memang tak layak dipertandingkan?
Entahlah....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
kau lihatlah dari sini, dari sisi langit agar luas bumi tersekap utuh di retina mata dan tak lagi ada masalah sulit hanya tersisa remah r...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar