Minggu, 18 Januari 2015

Cinta dalam menang dan kalah

Terkadang kita membaca sesuatu dengan kacamata pertandingan. Menang dan kalah. Seperti saat bicara tentang cinta.

Seorang yang mencinta seringkali diperlakukan sebagai pihak yang kalah saat yang dicintainya tak membalas cintanya. Menjadi agak aneh memang, karena yang aktif melakukan dengan awalan "me" justru kalah dengan objek pasif yang berawalan "di". Sepertinya kata dasarnya adalah hal negatif.

Apakah cara pandang ini benar? Apakah memang tak ada menang dan kalah dalam kata cinta? Atau cinta memang tak layak dipertandingkan?

Entahlah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...