Rabu, 14 Januari 2015

Matahari menyemesta

Semesta, matahari, hujan lalu pelangi
Demikian hari ditetapkan
Keinginan, keyakinan lalu perhatian juga pengorbanan
Demikian setiap detik diberi makna.

Semesta, matahari, permintaan lalu tatapan
Demikian pula hujan teruntuhkan
Genangan, embun, mengawan lalu jadi mendung
Mendung menari bersama angin
Melindungi lalu jatuh dalam satu ingin.

Semesta, matahari, irama langkah lalu cinta
Demikian hati menjadi simponi
Sebab saling sandra berdalih ingin tak terganti
Sepakati hati
Untuk saling tak lukai
Matahari menyemesta
Semesta lumat dalam matahari.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...