Minggu, 25 Januari 2015

Menulis adalah teman terbaik

Jadi paham, mengapa ada yang bilang bahwa menulis adalah teman terbaik.... ternyata memang paling nyaman saat sepi adalah menulis. Terlebih jika dalam hati kita saat menulis itu tak lagi ada beban entah terbaca atau tidak tulisan kita. Sehingga kita merdeka dari kepentingan. Lepaskan saja. Karena ini tidak seperti menulis tesis atau karya ilmiah melainkan sekedar ekspresi pertemanan saja.

Mungkin tak semua orang sepakat, karena ada juga yang lebih suka saat sepi itu ya diam. Berfikir sendirian. Merenung saja. Dulu aku pernah menikmati itu. Duduk saja, lalu berpikir mendalam tentang sesuatu. Membuat dahi sedikit berkerut namun rasanya nyaman. Tapi belakangan aku lebih memilih menulis. Karena dengannya, kita lebih jelas runutan berpikirnya. Dan ada dokumentasi, rekam jejak yang pernah kita pikirkan. Sehingga jika ada kesalahan dalam pemikiran kita bisa pelajari lagi di kemudian hari.

Tinggal kita pilih, kita akan berpikir tentang sesuatu atau merasai sesuatu lalu ekspresikan dalam kata. Semuanya menjadi serupa selokan-selokan kecil yang dapat mengurangi denyut yang berlebihan di kepala kita. Mungkin serupa "sublimasi".

Entahlah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...