Senin, 26 Januari 2015

Keseimbangan dan kecenderungan

Aku memang masih mencari. Sebelum kau menebaknya, aku mengakuinya saja. Pencarianku belum berhenti, karena yang aku cari memang belum aku temukan. Walaupun rasanya malam ini ada sebagian yang aku temukan.

Iya, tentang kegelisahanku. Bisa jadi salah satunya adalah karena mudahnya aku mewakilkan rasa, kondisi, dan pikirankanku hanya dengan beberapa kata saja. Keputusanku itu terkadang membuatku terikat dalam jerat yang sengaja aku buat. Bahasamu "aku terlalu cepat berteori."

Sebenarnya agak absurd, karena bisa jadi tulisanku ini pun bukti bagaimana aku terlalu mudah berteori. Hahaha... jadi sudahlah. Aku akan coba sedikit melonggarkannya. Bahwa bagaimanapun juga, aku pribadi yang bergerak. Teringat betapa kau tak percaya istilah idealis untukku. Awalnya bikin kuping panas, namun belakangan tersadar. Ada benarnya. Dalam banyak hal aku terlalu pragmatis. Bahkan untuk sebuah kata nyaman, aku bisa rela mengabaikan rasaku sendiri. Terlihat jelas pada kalimat menyebalkanku "pura-pura bahagiaaaa."

Jika belajar dari buku yang semalam aku baca, selain "keseimbangan" (tawazun) masih ada kata "kecenderungan" (an-nawazi', atau jika dalam kata yang sepadan: tanaazu'). Menjadi tak bijaksana jika cara berfikirku hanya mendahulukan "harmonis", seimbang saja, tanpa mempertimbangkan bahwa aku pun memiliki "kecenderungan" yang itu manusiawi. Istilah ibuku dulu saat aku masih kecil sering ditegur karena "suka menyiksa diri". Ibuku benar, cara pengambilan keputusanku sering kali memang berdasar logika penyiksaan diri. Ahai, jadi semakin serem.

Membaca tulisan ini, kau mungkin akan memasang wajah berkerut. Tak nyaman. Bisa jadi kau berpikir aku justru kembali dalam jeratan "egosentris". Namun apapun itu, ini adalah bagian dari ekspresiku dalam menyikapi firman-Nya "wa fii anfusikum afalaa tubshiruun" dan kepada dirimu apakah kau tak perhatikan? (QS 51: 21)

Wallohu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...