Perut lapar dalam aroma hujan... selalu saja
mengembalikan ke masa
saat sepulang sekolah. Bergegas.
Berharap nasi panas dan sayur nangka...
Bahkan aromanya terasa kini.
Teringat pula satu masa saat puisi mengisi seluruh hari.
Dan setiap nafas yang terhirup menjadi rasa yang pekat oleh makna.
Dan cinta seolah memenjara seluruh raga.
Apakah yang ingin kau kembalikan?
Waktu yang telat lewat atau keheningan yang tersisa?
Pada genangan di lubang jalanan, aku...
bagikan resahku.
Dingin dan redup.
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar