Senin, 12 Januari 2015

Hujan dan ingatan

Perut lapar dalam aroma hujan... selalu saja
mengembalikan ke masa
saat sepulang sekolah. Bergegas.
Berharap nasi panas dan sayur nangka...
Bahkan aromanya terasa kini.

Teringat pula satu masa saat puisi mengisi seluruh hari.
Dan setiap nafas yang terhirup menjadi rasa yang pekat oleh makna.
Dan cinta seolah memenjara seluruh raga.

Apakah yang ingin kau kembalikan?
Waktu yang telat lewat atau keheningan yang tersisa?
Pada genangan di lubang jalanan, aku...
bagikan resahku.

Dingin dan redup.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...