Sabtu, 23 Juli 2016

salamtus Shadr

Enam belas tahun lalu, mendengarkan khutbah jumat di daerah kalibata. Khotibnya masih sangat muda, aku mengenalnya karena ia tetanggaku. Materi khutbahnya menarik, hingga teringat sampai saat ini. Tentang hadits yang mengisahkan Rosulloh SAW saat duduk bersama para sahabatnya, mengatakan bahwa akan masuk ke masjid seorang ahli surga.

Ternyata yang masuk adalah seorang lelaki sederhana, dalam ibadah pun tak ada yang spesial. Hingga para sahabat lain penuh tanya mengapa dia mendapat surga? Sampai ada sahabat yang menginap di rumahnya untuk mempelajari amalan unggulan apa yang diamalkannya hingga menjadikannya masuk surga.

Hasilnya, dia hanya lelaki yang selalu memaafkan orang orang yang melakukan kesalahan padanya, membersihkan hati setiap malam memjelang tidur.salamatus shadr.

Mendengarkan materi khutbah itu, saat itu membuatku menangis. Aku haru. Mungkin karena khotib masih sangat muda, dan penyampaiannya yang pas, juga materi itu menurutku menyentuh. Bagaimana surga hanya untuk mereka yang memiliki kebersihan hati. Sejak itu aku berharap bisa terbersihkan dari rasa benci atas siapapun.

Setiap ada teman yang tidak aku sukai gaya dan sikapnya, maka aku berusaha tetap menyukainya. Bahkan pernah sampai memasukkan dalam doa malamku, agar tampakkan sisi positif dia yang sering nampak menyebalkan.

Biasanya aku berhasil. Rasanya sampai hari ini aku tak memiliki daftar orang yang aku benci. Jika pun ada, aku akan segera menghapusnya dari daftar, dengan mencari sebanyak mungkin sisi positif yang dia miliki.

Harapanku: penuhi hati dengan cinta, bersihkan diri dari benci. Aamiin.

Kamis, 14/07/2016
Poetoe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...