Mushola Al Ishlah, di kampung halamanku:
Muntilan. Tempat yang padat kenangan, karena banyak ingatan lama yang terendap
di sana. Ishlah adalah nama yang sengaja diberikan untuk mempertemukan banyak
beda dan terikat dalam kesatuan hati.
Bagaimana
denganmu dulu, yang pernah duduk bersama mengkaji ayat dan berbantah tentang
pemahaman hukum Tuhan. Selalu saja indah, ketika kenangan itu diputar ulang.
Juga tentang anak anak yang semangat belajar membaca kitab suci....
Mengumpulkan mereka bahkan harus kita menggendongnya dari rumah hingga ke mushola.
Dan saat
kembali duduk di sini, sentak ada debar keras. Terasa bagaimana dulu mula mula
Dia menyapaku untuk berkrab dengan kitab dan rumah-Nya. Menjadi haru. Saat
teringat salah seorang dari kami, kini tak lagi di sini. Karena Dia telah
menjemputnya lebih cepat.
Sebelum
akhirnya aku harus berbagi pengalamanku di mimbar kecil di musola ini, ijinkan
sesaat aku terdiam, menikmati rindu dan basah oleh genangan kenangan ini.
***menarik
nafas, lalu aku lantunkan salam dan tahmid, kumulai acara itu.
Tamanagung,
29 Ramadhan 1437 H
Poetoe
Sabtu, 23 Juli 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar