dalam keterasingan
duduk bersimpuh saja
jarak semena-mena pisahkan
namun pantang ada duka
karena yakin bahwa energi doa melampaui semua
lalu aku terjerambab dalam kubang sesal karena pengulangan,
sementara kau dalam kesadaran bahwa selalu ada peran dosa kita dalam setiap
musibah
dan berdualah kita menangis
pada masa yang sama
namun jarak yang berbeda
keterasingan yang tetap mengikat
dalam simpul doa
atas permohonan ampun
segala salah segala alpa.
kita.
Bekasi, Ramadhan 1437 H.
Poetoe
Sabtu, 23 Juli 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
kau lihatlah dari sini, dari sisi langit agar luas bumi tersekap utuh di retina mata dan tak lagi ada masalah sulit hanya tersisa remah r...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar