Kamis, 25 April 2019

Air mata malam



kesedihan menjadi mimpi berderit panjang
lantai terluka
isak rintik hujan menghapus jejak
kenangan menangis
harapan perih teriris

dentam irama degup jantung
iringi barisan keresahan
berlompatan di sisi luar nalar
bergerak menatap dalam
wajah wajah mengolok-olok

birama tiba-tiba berjeda
senyapnya tersedak
percakapan pun basi
saling tatap, meja makan dingin
pemakaman kata-kata

hanya rembulan
bisu kaku
serigala lapar melolong sendu.

Bekasi, 19042019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...