Selasa, 23 April 2019

Bualan senja



Ia mulai benci dan muak
Pengkhianatan begitu banyak
Kecurangan membiasa
Dengki beranak pinak

Ia mulai benci dan mual
Media membual
Permusuhan terang-terangan
Silap sekejap belati caci maki terhujam dalam

Ia terbang memanjat langit
Merobeknya dengan kuku tangannya sendiri
Langit kesadaran koyak
Tersibak nampak hitamnya mimpi

Ia terus memanjat
Sambil mencakar-cakar awan
Berantakan
Langit tak lagi indah, hanya kusam dan muram

Menggelap mendung
Lalu gelegar petir
Hujan deras hantam bumi
Hujan deras cengkeram mimpi

Senja dan lampu hotel
Aroma sendu
Senyum itu
Ia menikmati setiap jejal kata-kata
Ia menikmati setiap tarik nafasnya

Cawang Halim, 22/03/2019
Poetoe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...