rembulan dan kita bercakap di teras rumah
tentang pesan langit, terulang-ulang dibaca
perlahan mengendap lembab dan basah
hidup yang penuh gelisah
menjadi indah dalam adonan makna atas
kata-kata dari negeri jannah
bersama terbahak dalam tawa
betapa dunia menjadi canda
kebodohan
yang menggoda
tentang kesedihan saat kehilangan atas apa
yang tak kita punya
betapa badai gelora daya dan upaya datang
koyakkan dermaga
kesungguhan yang melenakan
pelita harap terhempas-hempas
tujuan itu lenyap tersesat di sudut senyap
dunia itu canda dan sandiwara
manusia pelakon yang buruk
menari dalam pura pura
iringan irama basa basi
tanpa tepuk tangan
tanpa elu sanjungan
bermainlah untuk dirimu
dirimu. saja.
Bekasi, 2018-2019
Poetoe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar