sumur tua di samping surau
lantainya kehijauan
licin oleh lumut
aroma lama
airnya jernih meredam hati didih
mengguyur wajah saat marah
melebur diri dalam lumpur sepi
lalu meringkuk lari dari hiruk pikuk
caci maki dan nyanyi penuh bunyi
canda saling rendah menghinakan
terlalu penuh asap kebencian
hanya seorang anak terus mencari
arti caci maki mengapa masih diminati
Bekasi-Jakarta, 18/02/2019
Poetoe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar