tiba-tiba, aku terlempar ke satu ruang
pengap
aroma tikus
juga lumut
aku butuh kopi
teriakanku sekejap lenyap
dirampas sepi
sepi yang parah
sepi yang marah
air hitam saat ini hanya comberan
di sampingku
aroma tikus
juga lumut
pena yang siap tuliskan hina dina
mulut yang siap bisikkan caci maki
gunting yang siap kirimkan perih daun
telinga teriris
kamu yang siap lukaiku
lengkap
aku tak melawan
melawan hanya basa basi
hidup tak lagi untuk menang
hanya canda atas kekalahan demi kekalahan
aroma tikus
juga lumut
aku hirup
aku sruput.
Jampang Kafe, 04012019
Poetoe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar