oleh : _nugroho putu_
tempat orang-orang ucapkan selamat tinggal, genggam terlepas, juga isak tangis cinta yang terjeda.
di ruang tunggu, segelas kopi dan semangkuk bakmi godok adalah kencan terindahku dengan senja, dan hujan pun menemani.
bagiku menanti itu hibur hati, sendiri itu saat menata hati, hidupku terlalu riuh, terlalu ramai. hari ini pun sudah berbaris wajahwajah baru rasa lama bercakapcakap di sekitar.
kopiku pahit, karena hidup terlalu manis. kau tersenyum, hidup terlalu mudah dan kau butuh canda yang rumit, atau film drama yang terluka seperti _A Walk to Remember_
kita berbincang tentang suram tapi dengan gelak tawa. ah, kenapa aku merasa kita pernah bertemu? mungkin pertemuan di logos besar dulu sebelum diturunkan kita ke logos kecil dunia ini.
Stasiun Tugu, 21/02/2020
Selasa, 25 Februari 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar