oleh : _nugroho putu_
aku bayangkan kau bergegas menyeberang jalan, sedang bis kotamu enggan menepi, hampir saja sepeda motor itu menyambarmu. ah.
aku bisa apa, jarak memisah kita 536 km, padahal kau butuh teman di perjalanan pulang kantormu. mungkin kini kau duduk mengatur napas, berdebaran karena celaka nyaris menculikmu.
duduk di bis kota tanpa AC, di bawah kursimu ada ayam hidup bawaan penumpang, juga pengamen dengan biola namun asal gesek suaranya memekik tercekik. jika aku mungkin akan terluka lalu marahmarah hingga malam.
kau duduk coba terpejam, aku dapat bayangkan wajahmu. pejam matamu tampak terpaksa, jika di sampingku mungkin kan kukecup dahimu, tapi apa daya, 536 km pisahkan kita.
di sini aku ikut pejamkan mata. menghirup udara malam, juga aroma hujan, nikmati nyanyian gerbong kereta, aku panggil periperi antarku terbang menemuimu.
Stasiun Tugu, 21/02/2020
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Selasa, 25 Februari 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar