oleh : _nugroho putu_
Pernahkah
 kau merindukan seorang yang bahkan belum kau kenal? Mungkin ia seorang 
yang biasa kau lihat di jalan yang setiap hari kau lewati. Mungkin juga 
ia wajah yang sering muncul di beranda media sosialmu, tapi bahkan nama 
pun belum kau tahu karena nama akunnya adalah nama yang kau yakini bukan
 nama dia sebenarnya. Atau mungkin seraut wajah yang sering muncul dalam
 mimpimu, demikian jelas tergambar hingga kau mudah menghapalnya, dan 
yakin jika suatu hari bertemu di kehidupan nyata kau akan mengenalinya.
Lalu
 kerinduan semacam ini pantaskah disebut rindu. Jika rindu itu rasa 
ingin kembali bertemu, bukankah pertemuan yang sebenar-benarnya 
pertemuan itu belum juga terjadi? 
Tapi akhirnya kau yakin bahwa ini 
rasa yang sah untuk disebut rindu. Dan dengan tanpa malu kau mulai 
menulis puisi rindu untuknya, untuk seorang yang bahkan belum kamu 
kenal. 
Jika memang begitu, selamat merindu walau itu rindu yang mungkin prematur.
Bekasi, 02/02/2020
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Senin, 10 Februari 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bisa Jadi Prolog
"Jika benar kau pemerhati hal-hal sederhana, maka apa yang paling tercatat di mula pertemuan kita dulu?" Mungkin jawabannya adalah...
.jpg) 
- 
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
- 
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar