Puisi-puisi Muhammad Asqalani eNeSTe

Helopeboy

Kami tidak tahu dari mana bintang redup itu datang, tiba-tiba ia di hadapan kami kini; sepatu boot putih, rambut agak panjang, dengan mata hampir pejam, tubuhnya penuh aksesori. Ia membawa kitab prahara, kitab paha; hitam, berlubang dan kusam. Ia menamainya kitab cinta dari antariksa, silakan periksa jika Anda tidak percaya, begitu katanya. Jangan coba-coba membuka kitab itu, tulisannya aneh, meliuk-liuk, samar-samar, dan tampaknya penuh dengan gambar lelaki yang selalu wajahnya berpaling. Beberapa dari gambar itu ia namai; Kullulika, Bantattato, Karmnakon, Tululitol. Sangat aneh. Sebaiknya kamu tinggalkan ia di mana pun Anda berjumpa. Oh, kutambahkan cerita tentangnya; hidupnya penuh bekas kecupan, rahasianya penuh noda percintaan, mungkin begitu dan seperti itu.

2019

Augury

Serupa laki-laki yang keluar dari rimbun ilalang, di kepalanya tidur sepasang belalang tua. Laki-laki itu batuk berat sambil mengikat celananya yang kedodoran. Dia membawa bambu sepanjang sedepa, di dalamnya ada air sepertiga. Ia mulai bersuara "mereka harus percaya, esok akan ada bangkai serigala di bahu jalan kota, akan ada perempuan yang melahirkan setelah perutnya ditembus peluru, aku akan kehilangan kepalaku dan mati beberapa menit kemudian" ia bergidik, menangis dan tersungkur ke tanah. Orang-orang membopongnya ke ambulan, di langit bulan ompong cahayanya pucat. Seorang astrologi, gagal menikah dengan bintang jatuh di dadanya yang gelap. Perempuan pujaannya kembali pada Tuhan.

2019

Muhammad Asqalani eNeSTe. Suka mengamati karakter manusia. Mendirikan Community Pena Terbang (COMPETER) sejak 2012. Mengajar puisi di Asqa Imagination School (AIS). Asqa mempercayai kekuatan ide yang melintas cepat, dan bahagia mengikutinya. Asqa sangat menyukai fashion. Pernah membaca puisi di National University of Singapore 2019.