di atas panggung, sendiri berdiri
dingin ruang mengapit hati
debar hangat nafas aku seret
lampu menghajar wajahku
silaunya menggelapkan hamparan penonton
tangan kanan aku angkat....
mata jalang kupelototkan
suara beratku menggaumkan gelisahku
sesekali kata kata menjadi pekikan....
dan dalam gelora kata kata itu
yang menari nari di seisi gedung
hatiku sepi sangat sepi
aku kerdil
bahkan menyublim
dan air mata mengalirlah
padahal mata masih seolah marah
air mata.
Bawah Tugu Pancoran
12/05/2016
poetoe
Jumat, 03 Juni 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar