aku menahan diri, sedikit lebih lama duduk di sini
berharap hati lebih tenang
letih rasa dahaga makna
aku butuh istirah
dan sepi segera menyergap
aku tergagap sesaat tiba tiba semua gelap
perlahan mulai ada bunyi lain selain detak jantung
seperti suara tirai jendela yang tertiup angin dari AC
kukira bayangan masa lalu itu tak lalu datang
nyatanya tetap saja
berduyun duyun
memasuki dusun jiwa ku
bersama kabilah keresahan dan gelisah
nikmat lupa yang terinjak injak ingatan
lalu mereka memilih tanah lapang dalam ruang benak
bersama memasang tenda dan mulai berkemah di sana.
Ya sudah. Mau apa lagi.
Aku duduk saja, mulai menghitung gerak hari
satu satu dengan ruas jari.
Al Hikmah, dekat tugu pancoran
17/05/2016
Poetoe
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Jumat, 03 Juni 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar