Saat melangkah ke tempat ibadah, terkadang ada bisikan, pantaskah?
Namun ada pula yang enggan karena berhitung dapat apakah?
Lalu pejuang kebaikan itu bergerilya cari cara, bagaimana mereka bisa nyaman tetap dekat dengan Rumah Tuhan.
Bagaimana menyadarkan bahwa memang pantas, dan juga pasti ada manfaat jika kita rajin menghadapNya.
Namun kesombongan para pejuang itu bisa menghancurkan semuanya, mereka justru semakin jauh, semakin tak percaya diri untuk memantaskan diri berdekatan dengan Tuhan nya, juga membuat mereka semakin tak yakin mereka akan mendapatkan apa yang mereka cari di dalam ibadah mereka.
Kita memang butuh cara yang tepat, membuat kebenaran itu indah di etalase kehidupan.
wallohu a'lam.
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar