Saat melangkah ke tempat ibadah, terkadang ada bisikan, pantaskah?
Namun ada pula yang enggan karena berhitung dapat apakah?
Lalu pejuang kebaikan itu bergerilya cari cara, bagaimana mereka bisa nyaman tetap dekat dengan Rumah Tuhan.
Bagaimana menyadarkan bahwa memang pantas, dan juga pasti ada manfaat jika kita rajin menghadapNya.
Namun kesombongan para pejuang itu bisa menghancurkan semuanya, mereka justru semakin jauh, semakin tak percaya diri untuk memantaskan diri berdekatan dengan Tuhan nya, juga membuat mereka semakin tak yakin mereka akan mendapatkan apa yang mereka cari di dalam ibadah mereka.
Kita memang butuh cara yang tepat, membuat kebenaran itu indah di etalase kehidupan.
wallohu a'lam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar