dan harapan menemukan mentari di telaga itu tinggalah sekedar harapan,
karena malam bergegas menenggelamkan,
yang tersisa lampu, dan senyum itu
banyak ketakterdugaan
terlalu banyak
sehingga makna berhamburan tercecer di lantai halaman parkir
pada kesepian,
pada pengulangan yang tak berkesudahan,
masih teringat percakapan pada suatu siang,
bahwa pengulangan ini pertanda telah jadi kerak karakter....
lintasan, ide, gagasan, tekad, lalu tindakan, terulang jadi kebiasaan, mengerak menjadi karakter. Agh....
tak akan mudah.
mengubah yang mengerak, selalu saja tak mudah....
usaha keras, lalu bisa saja jadi luka.
Dan padamu yang rebah manja di suatu senja,
tak kusesali bagaimana nada ini tercipta...
walau sumbangnya mungkin mengganggu,
mengganggu esokmu, mengganggu ingatan kita, memburamkan benak dengan kusam kenangan yang mungkin tak terlupa.
Bekasi, 03/05/2016
Poetoe.
Jumat, 03 Juni 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
BAB 1 CAHAYA (Hari ke-1) Kebenaran sebagai Aksioma, Kebenaran seperti a ksioma, merupakan sebuah pernyataan yang sudah pasti kebenaran...
-
Belajar beberapa hal di beberapa hari ini. Tentang perencanaan yang matang atas segala sesuatu, bahkan gerak hati. Hehe.. aneh memang, gerak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar