Jumat, 03 Juni 2016

summa

dan harapan menemukan mentari di telaga itu tinggalah sekedar harapan,
karena malam bergegas menenggelamkan,
yang tersisa lampu, dan senyum itu

banyak ketakterdugaan
terlalu banyak

sehingga makna berhamburan tercecer di lantai halaman parkir
pada kesepian,
pada pengulangan yang tak berkesudahan,

masih teringat percakapan pada suatu siang,
bahwa pengulangan ini pertanda telah jadi kerak karakter....
lintasan, ide, gagasan, tekad, lalu tindakan, terulang jadi kebiasaan, mengerak menjadi karakter. Agh....

tak akan mudah.

mengubah yang mengerak, selalu saja tak mudah....
usaha keras, lalu bisa saja jadi luka.

Dan padamu yang rebah manja di suatu senja,
tak kusesali bagaimana nada ini tercipta...
walau sumbangnya mungkin mengganggu,
mengganggu esokmu, mengganggu ingatan kita, memburamkan benak dengan kusam kenangan yang mungkin tak terlupa.

Bekasi, 03/05/2016
Poetoe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 Akhirnya bertepatan dengan ulang tahun pernikahanku yang ke-24, terbit buku kumpulan puisiku yang keempat, berjudul "Masalah Tak Perna...