Duduk berdua berhadapan, nikmati hidangan,
dan televisi menebarkan kepedihan dengan berita kriminal.
Agh, semua bermula pada rasa benci yang membakar perlahan seluruh jiwa.
Segera kuambil remote, selamatkan kenikmatan selera makan siang ini. Lalu percakapan kita tentang bagaimana kengerian itu terjadi.....
Dan kita sepakat bahwa benci lawannya cinta,
karenanya cinta sesalah apapun sasarannya, mungkin saja tetap lebih baik daripada memelihara kebencian.
Jadi wajar jika bagian dari rasa syukurku adalah bertebarnya cinta di sekitar....
Tak berbilang dan tak berkesudahan.
karena kata adalah awal dunia; butuh ruang untuk memelihara "kata" sejak ada di "pikiran", "lisan", bahkan "tulisan".
Jumat, 03 Juni 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buku MADILOG, Materialisme, Dialektika dan Logika adalah buku karya Tan Malaka yang kaya. Berisi banyak pengetahuan. Tak kebayang buku ini...
-
Menjadi orang baik itu sederhana: Jangan marah. Jangan sakiti orang lain, buat orang di sekitar kita bahagia. Perbanyak menolong orang,...
-
Pertama menukil dari surat Kartini, tanggal 15 Agustus 1902, kepada Estelle Zeehandelaar: " Kami berhak untuk tidak menjadi bodoh.. ...
-
Mau tahu seperti apa siang ini menyapa? Ia dan matahari tenang, angin sopan membelai, dan aroma tanah basah harum menyeruak ke pangkal hidun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar